Jurnal Penelitian Politik
Jurnal Pusat Penelitian Politik-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2Politik-LIPI) merupakan media pertukaran pemikiran mengenai masalah-masalah strategis yang terkait dengan bidang-bidang politik nasional, lokal, dan internasional; khususnya mencakup berba-gai tema seperti demokratisasi, pemilihan umum, konflik, otonomi daerah, pertahanan dan keamanan, politik luar negeri dan diplomasi, dunia Islam serta isu-isu lain yang memiliki arti strategis bagi bangsa dan negara Indonesia.
Articles
18 Documents
Search results for
, issue
"Vol 11, No 2 (2014): Tantangan Politik Lokal Pasca SBY"
:
18 Documents
clear
AGAMA DAN DEMOKRASI : MUNCULNYA KEKUATAN POLITIK ISLAM DI TUNISIA, MESIR DAN LIBYA
Ghafur, Muhammad Fakhry
Jurnal Penelitian Politik Vol 11, No 2 (2014): Tantangan Politik Lokal Pasca SBY
Publisher : Pusat Penelitian Politik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (360.597 KB)
|
DOI: 10.14203/jpp.v11i2.203
Politik Islam memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam pasang surut pergolakan politik di Tunisia, Mesirdan Libya terutama pasca fenomena Arab Spring yang berawal di Tunisia dan berdampak luas terhadap konstelasipolitik di sejumlah negara Timur Tengah. Di Tunisia, menguatnya pengaruh politik Islam tidak muncul dalamtataran elite politik saja tetapi juga dalam tataran grass roots dengan bermunculannya gerakan politik berbasis massaIslam. Sementara itu, Mesir adalah negara tempat tumbuh dan berkembangnya berbagai gerakan dan organisasiIslam transnasional. Tumbangnya Husni Mubarok membawa angin segar bagi kelompok Islam seperti IkhwanulMuslimin dan Salafi untuk berperan lebih dalam kancah politik praktis. Sementara di Libya, pasca tewasnya Qaddafi,gerakan Islam memainkan peran penting dalam dinamika politik Libya, terutama setelah pemerintahan sementaramendeklarasikan hukum Islam di Libya.Kata Kunci: Timur Tengah, Politik Islam, Tunisia, Mesir, Libya.
ANEKSASI RUSIA DI KRIMEA DAN KONSEKUENSI BAGI UKRAINA
Kartini, Indriana
Jurnal Penelitian Politik Vol 11, No 2 (2014): Tantangan Politik Lokal Pasca SBY
Publisher : Pusat Penelitian Politik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (391.015 KB)
|
DOI: 10.14203/jpp.v11i2.199
Aneksasi wilayah Krimea oleh Rusia terjadi menyusul jatuhnya Presiden Ukraina Viktor Yanukovych yangdianggap pro Rusia oleh kelompok oposisi. Referendum yang dilakukan rakyat Krimea pasca aneksasi menegaskankembali tuntutan kemerdekaan Krimea dari Ukraina dan pilihan untuk bergabung dengan Rusia. Meski referendumtersebut dianggap tidak sah oleh Kiev, secara de facto Krimea kini berada di bawah penguasaan Kremlin. Tulisanini memfokuskan pada aksi aneksasi Rusia di Krimea dengan menganalisis kepentingan strategis Rusia di wilayahKrimea yang mendorong aksi aneksasi; termasuk menganalisis posisi Ukraina, Krimea, dan Rusia pasca runtuhnyaUni Soviet; serta konsekuensi lepasnya Krimea dari Ukraina yang merubah konstelasi politik domestik, sosial, danekonomi, serta batas wilayah Ukraina-Krimea-Rusia.Kata Kunci : aneksasi, Rusia, Krimea, Ukraina.
PEMILU DAN RELASI EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF
Andriana, Nina
Jurnal Penelitian Politik Vol 11, No 2 (2014): Tantangan Politik Lokal Pasca SBY
Publisher : Pusat Penelitian Politik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (435.819 KB)
|
DOI: 10.14203/jpp.v11i2.204
Penyempurnaan presidensialisme memerlukan peninjauan kembali format sistem perwakilan, skemapenyelenggaraan dan sistem pemilu, serta sistem kepartaian. Dalam konteks skema penyelenggaraan dan sistempemilu, penataan tak hanya terkait urgensi penyelenggaraan secara simultan antara pemilu legislatif dan pemilupresiden, melainkan juga penataan kembali format pilpres itu sendiri. Sistem pilpres yang diterapkan oleh Indonesiasaat ini bukan hanya tidak menjanjikan munculnya kandidat presiden yang memiliki kompetensi dan kapabilitas,tetapi juga cenderung mendistorsikan obsesi penguatan presidensialisme sebagai sistem pemerintahan yang telahdiamanatkan oleh konstitusi hasil amandemen. Penataan relasi eksekutif-legislatif dalam hal ini juga amat penting.Koalisi yang lazimnya ditemukan pada pemerintahan parlementer, namun dengan sistem multipartai dalampresidensial hal ini menjadi sesuatu yang tidak bisa diabaikan. Mekanisme checks and balances internal DPRmaupun antara DPR dan Presiden pun harus dibenahi.Kata Kunci: Pemilu, sistem Pemilu, presidensialisme, partai politik.
MPIAN TIONGKOK: NASIONALISME TIONGKOK MELINTAS BATAS DALAM PEMBANGUNAN TIONGKOK
Nufus, Hayati
Jurnal Penelitian Politik Vol 11, No 2 (2014): Tantangan Politik Lokal Pasca SBY
Publisher : Pusat Penelitian Politik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (530.634 KB)
|
DOI: 10.14203/jpp.v11i2.200
Impian Tiongkok dengan kata kunci kebangkitan nasional bangsa Tionghoa merupakan slogan Presiden XiJinping dalam memerintah saat ini. Tulisan ini menganalisis upaya kebangkitan Tiongkok melalui slogan tersebut.Tujuan digunakannya slogan tersebut adalah untuk membangkitkan kembali kejayaan masa lalu yang pernahdimiliki Tiongkok dan membangkitkan rasa nasionalisme rakyat. Selain itu, gagasan ini juga memiliki tujuanuntuk memperkuat legitimasi Xi Jinping dan Partai Komunis Tiongkok di dalam politik dalam negerinya. Salahsatu program yang dilakukan oleh Tiongkok untuk mewujudkan cita-citanya adalah dengan membangun kembaliJalur Sutra melalui gagasan Satu Sabuk, Satu Jalur. Bila dikaitkan dengan pembangunan Satu Sabuk, Satu Jalur,kebangkitan Tiongkok juga merupakan upaya untuk melegitimasi posisi Tiongkok sebagai negara besar di kancahpolitik internasional.Kata Kunci: Impian Tiongkok, Kebangkitan Tiongkok, Jalur Sutra, Diplomasi Tiongkok.
DARI REPRESENTASI POLITIK FORMAL KE REPRESENTASI POLITIK NON-ELEKTORAL
Ekawati, Esty
Jurnal Penelitian Politik Vol 11, No 2 (2014): Tantangan Politik Lokal Pasca SBY
Publisher : Pusat Penelitian Politik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (255.208 KB)
|
DOI: 10.14203/jpp.v11i2.205
Demokrasi dewasa ini selalu dikaitkan dengan representasi karena pada dasarnya perkembangan demokrasiperwakilan adalah prinsip yang harus ditegakkan di dunia modern. Konsep representasi secara sederhana dapatdiartikan sebagai “menghadirkan yang tidak hadirâ€. Namun arti ini menimbulkan keraguan dari para ahli dan dalamperkembangannya mencoba menajamkan konsep ini menjadi sebuah teori. Isu-isu kontemporer mengenai representasi politik dalam kerangka demokrasi perwakilan yang mengarusutamakan pemilu, tidak serta merta mampumenjawab persoalan di masyarakat seperti keterwakilan kelompok minoritas, perempuan dan fenomena representasinon-elektoral yang juga menjadi persoalan penting untuk dikaji.Kata Kunci: Demokrasi, Representasi Formal, Representasi non-elektoral.
PERAN INDONESIA DALAM PENYELESAIAN SENGKETA LAUT TIONGKOK SELATAN
Raharjo, Sandy Nur Ikfal
Jurnal Penelitian Politik Vol 11, No 2 (2014): Tantangan Politik Lokal Pasca SBY
Publisher : Pusat Penelitian Politik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (399.099 KB)
|
DOI: 10.14203/jpp.v11i2.201
Sengketa Laut Tiongkok Selatan merupakan tantangan bagi stabilitas kawasan, termasuk Indonesia, yangsedang menyongsong Abad Asia. Sengketa ini menjadi ancaman bagi pertahanan Indonesia karena lokasi yangdiperebutkan berada di dekat perbatasan Indonesia. Selain itu, sengketa ini juga menjadi salah satu isu politik yangmenjadi ganjalan di ASEAN. Oleh karena itu, Indonesia, baik dalam posisi sebagai negara yang memperjuangkankepentingannya maupun sebagai pemimpin alami ASEAN, berupaya menyelesaikan sengketa tersebut melaluijalan damai. Tulisan ini berfokus pada dua hal, yaitu bagaimana gambaran umum dari sengketa Laut TiongkokSelatan sehingga menjadi potensi ancaman bagi kepentingan nasional Indonesia dan bagaimana peran Indonesiadalam upaya penyelesaian sengketa tersebut. Melalui metode studi pustaka, tulisan ini menemukan bahwa sengketaini secara umum berada dalam tahap polarisasi, bahkan untuk hubungan Tiongkok-Vietnam sudah masuk tahapsegregasi. Kemudian, peran Indonesia masih dalam tingkat pengelolaan konflik. Hal ini disebabkan oleh hambataninternal berupa posisi tawar Indonesia yang relatif lebih lemah dibanding negara yang bersengketa maupun hambataneksternal berupa perbedaan pendekatan penyelesaian dan keterlibatan pihak-pihak asing yang turut memperkeruhdinamika sengketa.Kata Kunci: ASEAN, Laut Tiongkok Selatan, peran Indonesia, penyelesaian secara damai.
PEMILIHAN LANGSUNG KEPALA DAERAH DI INDONESIA: BEBERAPA CATATAN KRITIS UNTUK PARTAI POLITIK
Hanafi, Ridho Imawan
Jurnal Penelitian Politik Vol 11, No 2 (2014): Tantangan Politik Lokal Pasca SBY
Publisher : Pusat Penelitian Politik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (322.25 KB)
|
DOI: 10.14203/jpp.v11i2.197
Tulisan ini membahas mengenai beberapa persoalan terkait dengan peran partai politik di pemilihan langsungkepala daerah dalam upaya menghadirkan calon-calon pemimpin daerah. Sebagai salah satu institusi yang menjadipintu masuk bagi calon pemimpin daerah diharapkan partai politik dapat menjalankan fungsinya dengan baik.Persoalannya, sejauh ini dalam praktiknya partai politik masih jauh dari harapan tersebut, seperti melakukan prosespengusungan kandidat yang elitis, rekrutmen calon yang buruk, partai politik dinilai hanya sebatas sebagai kendaraanatau pemberi tiket, sampai abainya partai politik pada suara kritis publik terhadap persoalan yang menyangkutpolitik kekerabatan dan korupsi di daerah.Kata Kunci: pilkada langsung, partai politik, rekrutmen politik, calon kepala daerah.
POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA DALAM MENGHADAPI ISU TERORISME INTERNASIONAL
Wuryandari, Ganewati
Jurnal Penelitian Politik Vol 11, No 2 (2014): Tantangan Politik Lokal Pasca SBY
Publisher : Pusat Penelitian Politik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (290.04 KB)
|
DOI: 10.14203/jpp.v11i2.202
Terorisme bukan isu baru namun menjadi salah satu isu yang semakin penting dalam kebijakan luar negeriIndonesia. Perang global melawan terorisme memperoleh legitimasi dan dukungan yang semakin meluas darimasyarakat internasional terutama setelah terjadi tragedi 11 September 2001 di New York. Keterlibatan Indonesia dalam perang melawan terorisme ini tidak hanya untuk memenuhi kewajibannya sebagai bagian masyarakatinternasional untuk secara bersama-sama memerangi terorisme, melainkan juga demi memenuhi kepentingannasionalnya. Kebijakan luar negeri Indonesia dalam penanganan isu ini sangat mengedepankan kerja sama dengannegara-negara lain baik bilateral, regional dan multilateral. Namun demikian, kerja sama internasional yang terkaitdengan penanganan isu terorisme internasional harus dicermati karena sangat diwarnai oleh perspektif pihak-pihakyang berkepentingan. Tulisan ini menganalisis kebijakan luar negeri Indonesia dalam forum bilateral, regional danmultilateral mengenai isu terorisme internasional.Kata Kunci: kebijakan luar negeri, terorisme internasional, kerja sama internasional.
GLOBALISASI DAN KEMISKINAN DESA: ANALISA STRUKTUR EKONOMI POLITIK PEDESAAN
Jati, Wasisto Raharjo
Jurnal Penelitian Politik Vol 11, No 2 (2014): Tantangan Politik Lokal Pasca SBY
Publisher : Pusat Penelitian Politik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (265.411 KB)
|
DOI: 10.14203/jpp.v11i2.198
Artikel ini bertujuan menganalisis relasi politik antara desa dengan globalisasi. Analisa dalam artikel inikemudian dititikberatkan pada struktur ekonomi politik untuk melihat relasinya khususnya posisi desa dalamglobalisasi. Hasil paper menunjukkan bahwa secara historis, analisa terhadap pengaruh desa dalam globalisasisendiri dapat dibedakan menjadi dua paradigma yakni positif dan negatif. Dalam perspektif positif, desa sendirimengafirmasi berbagai strategi global dalam upaya membangun ekonomi mereka. Sedangkan dalam pengertiannegatif, desa telah menjadi termarjinalkan dan tertekan dalam sistem kapitalis.Kata Kunci : desa, globalisasi, ekonomi politik, desa global.
ANEKSASI RUSIA DI KRIMEA DAN KONSEKUENSI BAGI UKRAINA
Indriana Kartini
Jurnal Penelitian Politik Vol 11, No 2 (2014): Tantangan Politik Lokal Pasca SBY
Publisher : Pusat Riset Politik BRIN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14203/jpp.v11i2.199
Aneksasi wilayah Krimea oleh Rusia terjadi menyusul jatuhnya Presiden Ukraina Viktor Yanukovych yangdianggap pro Rusia oleh kelompok oposisi. Referendum yang dilakukan rakyat Krimea pasca aneksasi menegaskankembali tuntutan kemerdekaan Krimea dari Ukraina dan pilihan untuk bergabung dengan Rusia. Meski referendumtersebut dianggap tidak sah oleh Kiev, secara de facto Krimea kini berada di bawah penguasaan Kremlin. Tulisanini memfokuskan pada aksi aneksasi Rusia di Krimea dengan menganalisis kepentingan strategis Rusia di wilayahKrimea yang mendorong aksi aneksasi; termasuk menganalisis posisi Ukraina, Krimea, dan Rusia pasca runtuhnyaUni Soviet; serta konsekuensi lepasnya Krimea dari Ukraina yang merubah konstelasi politik domestik, sosial, danekonomi, serta batas wilayah Ukraina-Krimea-Rusia.Kata Kunci : aneksasi, Rusia, Krimea, Ukraina.